Thursday, August 4, 2016

SKRIPSHIT & OFFICIALLY S.Si

2 Agustus 2016. Satu lagi hari yang bikin saya deg-degan selain pengumuman SNMPTN dan nonton Super Show 6 (agak lebay tapi begitulah adanya). Yep, satu hari yang saya pikir akan amat sangat mencekam dan menentukan masa depan saya. Hasil jerih payah penelitian saya selama 10 bulan lamanya.

Sebelumnya saya mau cerita sedikit kehidupan kampus saya selama masa tingkat akhir. Semester 7 adalah target saya untuk maju SPS (Seminar Pra Skripsi) dan mulai penelitian. Baru setelahnya saya akan mulai menyusun skripsi (disini saya mengambil bidang nanomaterial untuk penelitian skripsi). Karena bantuan dari dosen saya, akhirnya september 2015 saya mulai masuk lab penelitian untuk mulai melakukan percobaan-percobaan awal dan alhamdulillah bulan november 2015 saya telah berhasil maju SPS (fyi kalo udah maju SPS itu berarti udah boleh officially masuk lab). Jadi selama september-desember 2015, saya melakukan tahap awal penelitian saya yaitu membuat ekstrak kayu manis dengan komposisi terbaik untuk digunakan dalam penelitian saya selanjutnya. Jujur di tahap ini aja saya udah kepayahan, dimana saya harus lembur di lab hampir setiap harinya dan hanya berdua saja dengan partner saya, nanda. Mana saya anak PP kan (pulang-pergi) yang tiap pagi mesti usaha desek-desekan di gerbong cewek dan malemnya pun nggak ada beda -_-

Desember akhir hingga maret 2016 adalah tahap kedua dalam penelitian saya, dimana pada tahap ini saya harus bolak-balik rawamangun-kebon sirih untuk menganalisa sampel saya dengan PSA (intinya ini alat buat karakterisasi sampel gitu yak kalo mau tau lebih jelasnya silahkan googling sendiri lol). Kalau dilihat sih yaaa jaraknya nggak terlalu jauh alias hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan sepeda motor. Yang susah itu adalah kami harus mencapai lokasi tersebut sebelum sampel kami rusak atau simpelnya sampel kami itu harus di ukur dalam keadaan fresh (yah berhubung alatnya ngga ada di kampus jadi impossible banget). Tahap ini berhasil kami selesaikan pada bulan april.

Tahap terakhir adalah tahap yang terberat buat saya dan partner. Tahap ini memerlukan waktu hingga 30 jam untuk uji coba sampel di laboratorium dan setelahnya kami harus langsung membawa sampel tersebut ke bogor untuk di analisa. Pada tahap ini, berkali-kali kami gagal. Padahal waktu dan tenaga sudah kami kerahkan secara maksimal untuk tahap ini sampai-sampai kami harus menginap di lab tiga hari dalam satu minggu. Bahkan saat bulan Ramadhan pun saya dan partner, juga beberapa rekan saya yang lain masih tetap harus menginap di lab sehingga kami harus sahur, berbuka puasa, dan tarawih disana. Diam-diam kita bawa rice cooker punya salah satu teman saya yang ngekost untuk masak nasi untuk kami sahur (kalau buka puasa biasanya beli). Yah hitung-hitung pengiritan karna biaya untuk penelitian itu nggak sedikit. Fyi penelitian skripsi saya ini dibiayai 100% oleh dosen saya yang mendapat dana hibah penelitian dari pemerintah. Paling saya hanya keluar uang untuk transport tapi setidaknya saya juga harus pegang uang karna terkadang kami menggunakan uang pribadi yang nantinya akan diganti.

Awal Juli 2016, -setelah desperate berkepanjangan- saya berhasil menyelesaikan penelitian saya dengan hasil yang bisa dibilang cukup memuaskan. Sayangnya partner saya, nanda, masih harus mengulang pekerjaannya yang baru bisa dilanjutkan setelah lebaran. Tentunya saya terus mendampingi nanda selama mengulang pekerjaannya karna kami berprinsip untuk berjuang bersama. Setelah dua kali percobaan akhirnya nanda juga berhasil menyelesaikan penelitiannya.

Satu minggu kemudian, saya dan nanda telah menyelesaikan draft final skripsi kami dengan tentunya setelah berkali-kali revisi. Pada saat kami bimbingan dengan dosen pembimbing kami, seperti ada petir menyambar #halah ternyata data yang kami peroleh harus dibagi dua. Susah sih ngejelasinnya, intinya kami harus rombak lagi skripsi kami dari awal hingga akhir. Disitu kami sedih, marah, kecewa, dan tentunya rasa lelah yang teramat sangat sudah merayapi tubuh kami. Ingin marah kepada dosen, tetapi saya tau beliau bermaksud baik supaya kami tetap bisa maju sidang semester ini. Akhirnya dengan berusaha lapang dada dan sedikit rasa tidak ikhlas, kami membuat undian untuk menentukan siapa yang mendapat data yang lebih baik dan siapa yang tidak. Jujur disini saya sudah sangat pasrah. Hasilnya...... saya mendapatkan data yang lebih baik, sedangkan partner saya sebaliknya. Perasaan saya? Tidak munafik saya lega, akan tetapi saya menangis mengingat perjuangan saya dan nanda hingga saat ini dan saya tidak rela nanda mendapatkan hasil yang tidak baik. Yah tapi mau tidak mau, suka tidak suka, kami harus menerimanya dan menangis tidak akan membuat skripsi kami selesai. Akhirnya dengan berbesar hati, kami berdua pulang ke rumah masing-masing dan melakukan revisi besar-besaran demi mengejar deadline pendaftaran sidang yang tinggal beberapa hari lagi.

1 Agustus 2016. Hari terakhir pendaftaran sidang (kalau gak daftar gak bisa wisuda semester ini). Saya mendaftar sidang bersama teman-teman saya yang lain (yang daftar sidang di hari itu semuanya memiliki dosen pembimbing yang sama dengan saya). Setalah menunggu beberapa jam....... eng ing eng keluarlah jadwal sidang dimana saya dan nanda dapat jadwal maju ESOK HARI sedangkan 6 orang lainnya mendapat jadwal 2 hari kemudian. Disitu saya mau teriak rasanya. Kenapa? Karena teman-teman saya yang lain ngga ada tuh yang hari ini daftar sidang besoknya langsung disuruh maju :”( Apalagi begitu liat dosen pengujinya hm saya mau pingsan rasanya hahaha. Akhirnya daripada gelisah ngga jelas di kampus saya memutuskan untuk pulang dan belajar dan mempersiapkan untuk maju sidang besok.

Sampai dirumah tau saya ngapain? Boro-boro deh yang namanya belajar, yang ada saya gelisah terus-terusan. Karna siang itu saya cukup mengantuk, saya memutuskan untuk tidur sejenak berharap nanti pas bangun bisa seger dan bisa belajar (tapi tidur aja saya masih gelisah ga nyenyak sama sekali). Saya ngga ngerti kenapa saya gelisah banget dan bener-bener ngga ada materi yang masuk ke otak saya. Mungkin ini yang orang-orang bilang sindrom mau maju sidang. Menyerah belajar materi, saya memutuskan untuk belajar presentasi saja (murni cuma dari powerpoint tanpa materi tambahan). Saya udah pasrah banget kayaknya bakal manfaatin pengetahuan saya pas nyari materi buat skripsi aja. Kesimpulannya seharian itu 70% saya tidur dan 30% saya belajar. Ekstrim sih ya -_-

Besoknya, jam 3 pagi saya terbangun dan mama menyarankan saya untuk shalat tahajjud sekalian tadarus. Ajaib! Setelah saya melakukan keduanya, perasaan gelisah itu musnah sudah. Ga ada deg-degan sama sekali! Akhirnya saya mencoba belajar sedikit materi dan alhamdulillah bisa masuk sedikit-sedikit ke otak saya. Ba’da shalat subuh, saya berangkat ditemani sahabat saya, eka, dengan sebelumnya meminta doa dari kedua orang tua saya.

Saat sidang, alhamdulillah presentasi saya terbilang lancar. Untuk pertanyaan dosen penguji juga sebagian besar bisa saya jawab dan ada beberapa yang tidak bisa saya jawab. Selesai sidang, saya dipersilahkan untuk keluar ruangan dan menunggu pengumuman sidang sore harinya.


It’s time! Waktu yang ditunggu-tunggu tiba juga. Pengumuman sidang dilakukan pukul 15.30 setelah semua peserta sidang maju. Kalo inget momen ini saya sebel plus malu sebenernya haha abis disini saya dikerjain! Awal-awal saya dibilangnya belum bisa lulus karna surat tugas sidangnya di coret-coret sama dosen pengujinya lah, begini lah, begitu lah (rada ngga masuk akal sih tapi disini gue udah blank abis plus udah super capek). Tanpa diperintah ya tau tau netes gitu aja...hiks...

Tapi sebenernya disini saya udah rada curiga karna dosen pembimbing saya senyum-senyum sambil ngambil gambar saya dan temen saya yang juga lagi nangis. Tapi rasa curiga itu ketutup sama akting dosen saya yang bagus bener deh, meyakinkan banget bilang saya ngga lulus. Ya makin kejer aja dong gue, secara dipanas-panasin biar nangis.

Ini foto yang di ambil dosbing saya dan di share di grup whatsapp -_-
Pas muka udah sembap parah, baru deh dosennya bilang “yah udah nangis sih yaudah deh saya lulusin aja” wooooop begitu terucap itu kalimat saya langsung mengucap alhamdulillah berkali-kali sambil terus nangis. Karna ga tega, bu yusmaniar, dosen pembimbing 2 saya langsung menghampiri dan memeluk saya. Disini saya udah ngga bisa ngomong apa-apa lagi dan bu yus masih terus menenangkan “udah cup cup ngga apa apa kamu ngga mungkin ngga lulus karna ibu tau perjuangan kamu gimana. maafin ibu ya ikut ngerjain kamu hehehe”. Speechless lah pokoknya beneran udah gabisa ngomong. Pokoknya terimakasih yang sebesar-besarnya untuk mama, papa dan mamas buat segala doanya karna sepinter apapun lo dan sebanyak apapun lo belajar ga akan ada apa apanya tanpa restu orangtua. Tak lupa pastinya untuk Bapak Setia Budi dan Ibu Yusmaniar atas bimbingannya selama ini. Daaaaan buat my best partner nandaaa!!! Bakalan bakalan kangen banget sama apapun yang kita lakuin bareng selama 10 bulan meskipun kebanyakan bikin frustasi tapi untungnya kita enjoy dan ga pernah ada cekcok sekalipun :') Yeaaaaaaay FINALLY I'M OFFICIALLY S.Si   

Berikut ini beberapa foto-foto yang saya abadikan selepas sidang

Kiri ke kanan: Pak Budi, Nanda, Saya, Bu Yusmaniar



With SSL kesayangan ♥


Well... ini belum berakhir guys. Saya masih sibuk revisian, cicil ngurus segala keperluan administrasi untuk bebas mahasiswa, bolak-balik ruang dosen cuma buat segores tanda tangan xD Sekarang tinggal tunggu yudisium tanggal 10 nanti dan wisuda bulan depan :D